Al Karim Bocah 4 Tahun di Aceh Timur Didera Penyakit Bertubi-tubi, Belum Dapat Bantuan

Al Karim Bocah 4 Tahun di Aceh Timur Didera Penyakit Bertubi-tubi, Belum Dapat Bantuan

Smallest Font
Largest Font

Aceh Timur, Seorang bocah berusia 4 tahun, Muhammad Al Karim, merintih kesakitan akibat didera penyakit bertubi-tubi. 

Muhammad Al Karim, anak dari ibu Susanti, dan ayahnya Muliono. Ia merupakan anak terakhir dari 5 saudara yang tinggal di Dusun Peutua Husein, Desa Keutapang 2, Kecamatan Idi Timur, Kabupaten Aceh Timur. 

Pak Muliono, yang kini tengah berjuang menghadapi ujian yang berat. Anaknya, Al Karim, menderita serangkaian penyakit yang dimulai dari penyempitan pembuluh darah, infeksi pada limpa, hingga diagnosis terbaru, tumor di kaki sebelah kanan.

“Saya hanya seorang petani. Penghasilan saya tidak seberapa, tapi saya harus mencari cara untuk menyembuhkan anak saya,” ujar Pak Muliono, dengan nada suara yang berat.

Penyempitan pembuluh darah dan infeksi limpa sudah cukup membuat Pak Muliono dan keluarganya berjibaku mencari pengobatan yang tepat. 

Namun, ketika mereka mendapatkan kabar bahwa Al Karim juga harus berjuang melawan tumor di kaki, keadaan menjadi semakin sulit. Biaya pengobatan yang mahal menjadi beban tambahan yang nyaris tak mampu mereka pikul.

Dalam situasi yang serba sulit ini, Pak Muliono tidak kehilangan harapan untuk melakukan apa saja demi kesembuhan anaknya, meski itu membutuhkan biaya yang besar. 

“Saya akan melakukan apa saja untuk kesembuhan anak saya. Saya tahu, ada banyak orang baik di luar sana. Saya berharap, dengan cara ini, kami bisa menemukan bantuan,” tutur Pak Muliono, dengan mata yang berkaca-kaca.

Pak Muliono mengajak semua pihak yang peduli untuk berbagi kasih. Setiap sumbangan, tidak peduli seberapa kecil, akan sangat berarti bagi keluarga ini. 

“Tidak ada yang lebih saya inginkan selain melihat Al Karim bermain dan tertawa lagi seperti anak-anak lainnya. Saya percaya, dengan bantuan dan doa dari kita semua, kesembuhan untuk Al Karim bukanlah hal yang mustahil,” tambah Pak Muliono, dengan penuh harapan.

Kini, lebih dari sebelumnya, Pak Muliono membutuhkan uluran tangan dan dukungan dari kita semua.

Zainal Abidin pjt

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Hera Author