Diawali Dengan Himne Aceh, Kunker Para Kechik dari Aceh Timur di Sambut Hangat Oleh Kemendes
Jakarta - Diawali dengan Himne Aceh Mulia, Kegitan Keuchik/kades disambut secara hangat dalam kunjungan kerja mereka ke Kementerian Dalam Desa (Kemendes) dan studi tiru, di jakarta beberapa hahri lalu.
Perwakilan Kemendes Supriyanto dalam kegiatan kunjungan Keuchik/kades dari Aceh Timur menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiranya dalam rangka Studi Tiru dan kunker Ke Desa Ponggok, Desa Sri Mulyo dan Ke Kemendes RI.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan kerja dari para keuchik/kades kesini dari Aceh, Aceh Timur. Semoga kunjungan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan dan kemajuan di daerah nantinya,” ujar Supriyanto.
Perlu diketahui bahwa kegitan ini merupakan kegitan tahunan para keuchik untuk mengetahui perkembangan zaman di luar daerah untuk dibawa pulang dan di kembangkan di desanya nanti.
Sementara itu, ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Aceh Timur Syamsuar, ia berharap untuk seluruh kepala desa/keuchik yang ikut berhadir dapat mengambil manfaat dan bekal untuk desanya.
"Jadi harapan saya, nanti kechik/kades yang ikut bimtek atau kunjungan kerja ke Jakarta ini agar dapat memanfaatkan waktu belajar dengan baik, supaya nanti saat pulang tak sia-sia, semoga terus dapat berbenah nantinya" harapnya.
Pembukaan acara di kementerian Desa diawali dengan menyanyikan bersama Himne Aceh berjudul Aceh Mulia.
Berdasarkan MoU Helsinki dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Aceh, provinsi ini berhak memiliki himne, bendera, dan lambang.
Namun, sejauh ini Aceh baru memiliki himne, sedangkan lambang masih memakai lambang lama sebelum Aceh damai, yakni Pancacita.
Berdasarkan Qanun Aceh Nomor 2 Tahun 2018 tentang Himne Aceh, himne tersebut dapat dinyanyikan dalam acara-acara resmi pemerintahan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Aceh.
Zainal Abidin pjt